Freemason adalah organisasi Yahudi
Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan paling
berpengaruh di seluruh dunia. Freemason terdiri dari dua kata yang di satukan.
Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau
pembangun.
Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini
adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Solomon
Temple atau Haikal Sulaiman.
Tentang Solomon Temple atau Haikal
Sulaiman ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah
satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Bait Suci Salomo berada di tanah
yang kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha.
Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi
(SM), Salomo / Nabi Sulaiman membangun Bait Suci di atas Gunung Soraya di
wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia
menghancurkan Bait Suci ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh
seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas
kebebasannya itulah, ia membangun kembali Bait Suci.
Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi
menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Bait Suci ini. Kerusakan
terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat
kekuasaan Muslim, konon Bait Suci/Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai
gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.
Dan untuk itulah mereka bekerja dan
membangun, yaitu untuk merebut Bait Suci/Haikal Sulaiman dan mendirikan
kekuasannya secara nyata, serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang
mampu mereka pengaruhi. Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan
besar yang dihadapi oleh gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi
atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam.
Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya
gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan
oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena Freemason
telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam sebuah
artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, turki,
Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari
kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun
yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa. Sejak
awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama persis
dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi keagamaan.
Freemason berdiri di Inggris secara resmi
pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah
eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan
Inggris, Robert Moray tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg,
tepatnya 20 Mei 1641. nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason
sebelum tahun 1717 adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di
Lanchasire pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family
atau keluarga kerajaan.
Dari catatan di atas, sebetulnya bisa
ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari
tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan
sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di
seluruh dunia.
Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak
bagi Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat
beragama dan kepada agama itu sendiri. Seorang kepala gereja protestan di London
yang bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24
Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England
dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu.
Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa
sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa
Ordo Knight of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus
Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau
Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang
merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi
massa dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di
Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh
pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani
dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang
menguasai makam Yesus Kristus.
Paus UrbanusII menyerukan agar seluruh
pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus
diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan:
Islam dan kaum Muslimin. Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa
siapa yang berangkat ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di
jamin akan mendapat surga. Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju
Palestina dengan kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian
besar-besaran atas penduduk Yerussalem dan Palestina.
Selama dua hari penyerbuan terjadi
pembantaian yang tak bisa diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak
40.000 penduduk Palestina terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu
darah menggenangi tanah Yerusalem. Ada yang menyebut darah menggenang setinggi
mata kaki, bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia
dewasa. Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan
juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka.
Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk Palestina
sebagai upaya penyelamatan harta.
Setelah mereka menguasai tanah Palestina,
pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya
masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini
datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan
berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo
yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar.
Knight of Templar yg menyebut sebagai
tentara miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena
tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang
seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu
keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat,
mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil
Sulaiman mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai
sebagai situs runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya,
pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis
semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita
sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai
tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak,
pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey
de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah
Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of
Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion
yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya
mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.
Meski mereka menamakan diri sebagai tentara
miskin, sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa
miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars.
Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan
melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestiana.
Salah satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan
Eropa yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang
seolah tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem
perbankan pertama pada abad pertengahan.
Saat itu banyak orang-orang Eropa yang
ingin pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan
yang jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa
seluruh harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang
perjalanan hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan dan mereka sangat
tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling
bunuh antar orang Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestian. Lalu
ditemukan cara, para peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam
perjalanan. Mereka hanya perlu menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di
Eropa, mencatat dan menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina
berbekal catatan nilai harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang
yang sama di Palestina. Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar
yang membuat mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem
bunga yang mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang
kita keanl sekarang.
Markas Knight of Templar di Prancis menjadi
rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir
bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry
II of England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara
Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam
Perang Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi
perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000
pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak kurang
dari 870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari
London hingga Yerusalem.
Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat
laun mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason.
Mereka mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di
biara-biara mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk
berkomunikasi. Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah
tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum
Fir’aun.
Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le
Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo
Knight of Templar karena dituduh telah melakukan bid’ah. Dalam perkembangannya,
Paus Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan
mengeluarkan kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan
interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand
Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry
sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa penangkapan dan
interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan
kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, melakukan sodomi,
menyembah kucing, memakan daging teman-teman mereka sendiri yang sudah mati.
Bahkan salah seorang saksi mata mengatakan, para Templar memperkosa
perawan-perawan hingga hamil dan bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk
kemudian di bakar dan diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk
persembahan para pemimpin mereka.
Pada tahun 1307, Raja Philip IV
memerintahkan penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi
penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid’ah yang dilakukan oleh Ordo
Templar. Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan
atas perintah Gereja dan Raja , dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para
pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand
Master terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai
heretic (bid’ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di
depan raja Philip IV. Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan
kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam
waktu satu tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan
kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat.
Setelah itu terjadi pemusnahan
besar-besaran, sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus
Knight of Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di
Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan
dibunuh. Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat
perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki
singgasana Raja pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun
kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam
perkembangan gerakan Freemason.
Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason
adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel,
Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini
dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Yesus Kristus /
Nabi Isa as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang
Tersembunyi.
Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut
Yesus, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut,
termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan
yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut
hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I menjalankan
segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai
Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan
ini. Tapi beberapa anggota Freemason juga mempercayai dan menarik sejauh
mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Fir’aun. Itu pula
yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan
simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti
penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya.
Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templar dan
penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi dan
diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan
sehingga kelak akan mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana
mereka pada kehidupan dunia.
Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam
manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam!
Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di
taman surga. Daun yang disebut sebagia daun pengetahuan, dan karena itu pula
Tuhan mereka melarang mereka memakannya. Dr.Albert Mackei, seorang anggota
Mason dengan tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of Freemasonry menuliskan,
daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan
Nimrod dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa
untuk ilmu pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya.
Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan dengan sengaja
mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu pengetahuan, yang
diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon terlarang, hilang dan tak
diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan itu pula yang menjadi
alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.
Kesimpulannya manusia pernah mengetahui
semua rahasia dunia yang sekarang mau direbut kembali oleh para Freemansonry.
Jika anda ingin tahu apa hubungan antara Freemason dengan Iluminati silahkan klik DISINI , itu adalah wawancara beberapa orang dengan orang yang mengaku sebagai mantan anggota Iluminati.
Jika anda ingin tahu apa hubungan antara Freemason dengan Iluminati silahkan klik DISINI , itu adalah wawancara beberapa orang dengan orang yang mengaku sebagai mantan anggota Iluminati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Harap berkomentar seperlunya. Harap Kritik & Sarannya.